Nur Rachman Mahasiswa tingkat akhir di program studi Kimia FMIPA Universitas
Padjadjaran tidak melulu mencari laba. Ada misi kemanusiaan yang menjadi
tujuan usahanya, yakni membantu teman-teman mahasiswa maupun masyarakat
yang kurang mampu untuk bisa makan dan membayar seikhlasnya.
"Biasanya teman-teman di akhir bulan suka susah makan, karena
kehabisan uang. Minimal kita bantu mereka daripada membantu dengan cara
mentraktir dan menjadi ketergantungan," kata Ray sapaan akrabnya dikutip
dari laman Unpad.ac.id, Jumat 24 Oktober 2014.
Dibuka sejak 2 tahun lalu, butuh perjuangan besar bagi Ray untuk
meyakinkan investor terhadap konsep yang digagasnya. Pengunjung
dipersilakan membayar makanan yang dipesannya dengan harga semaunya dan
berlaku selama rumah makan beroperasi.
Namun, setelah 3 bulan berjalan, Ray mengalami kerugian. Pasalnya,
bukan hanya mahasiwa kurang mampu yang membayar seikhlasnya. Pengunjung
yang notabene mampu pun ternyata bayar sesukanya. Hal ini menjadi
catatan bagi Ray untuk mengubah konsep agar niat baiknya dapat tepat
sasaran.
Bersama tiga teman lainnya, Ray menerapkan waktu tertentu untuk
konsep bayar sesukanya tersebut. Namun, lagi-lagi metode ini masih
disalahgunakan pengunjung. Ray pun kembali memutar otak. Akhirnya, Ray
menerapkan pengunjung yang untuk membayar sesuai dengan harga yang
ditetapkan.
"Untuk yang gak mampu tinggal daftar ke kita sehingga kita
seperti memberi beasiswa makan. Mereka tinggal daftar, isi formulir dan
mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu dan kita akan kasih Kartu Anti
Kelaparan. Jadi segmentasinya menjadi lebih jelas," jelasnya.
Sampai saat ini, sudah ada 15 orang yang mendapat Kartu Anti
Kelaparan yang rencananya akan di-launching pada awal November 2014
mendatang. Selain itu, Ray pun menyilakan bagi pengunjung yang mampu
untuk membayar lebih.
Konsepnya ini menurutnya menjadi satu-satunya di kawasan Asia.
Bahkan, rumah makan yang menerapkan konsep serupa baru dihitung dengan
jari.
Tidak heran jika bisnisnya ini mampu menjadi juara pertama di antara
sekian banyak pebisnis lainnya yang berkompetisi di ajang Wirausaha Muda
Pemula Berprestasi Nasional, yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olah
Raga RI.
"Alhamdulillah, saya menikmati membuka usaha ini. Meskipun
kita belum dapat keuntungan, tapi ada sisi lain hikmah di lain itu.
Ikhlas aja, saya senang menjalaninya tanpa beban," kata Ray yang
berharap rumah makannya dapat membuka cabang di beberapa wilayah.
Mungkinkah anda ingin berbisnis serupa membuka Restoran seperti Nur Rachman ?. Salam Sukses