TETAP SEMANGAT KE SEKOLAH MESKI LEWATI JEMBATAN BERBAHAYA


 
Bersyukurlah jika saat ini anak-anak Anda ke sekolah bisa lewati jalan mulus tidak ada rintangan saat bepergian. Tapi bayangkan adik-adik kita di desa terpencil seperti di Boyolali ini, saat akan ke sekolah mereka harus menempuh jembatan yang berbahaya. 

“Jembatan” ini menghubungkan antara dua desa, yaitu Plempungan di Kabupaten Karanganyar dan Desa Suro di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Rangkaian batang besi panjang ini sebenarnya bukanlah jembatan, melainkan saluran irigasi yang mengalirkan air dari Waduk Cengklik menuju sawah-sawah di sekitarnya. 

Jembatan ini hanya terdiri dari pijakan dari papan kayu selebar 40 cm yang disusun di sepanjang rangka besi jembatan irigasi yang dibuat pada jaman Belanda. Saluran irigasi selebar ±1,5 meter ini tergantung di atas jurang sedalam 15-20 meter oleh 2 pasang besi panjang melengkung di antara dua struktur penahan di ujung saluran. 

Setiap musim penghujan, papan kayu yang melintang di atas batangan besi menjadi licin. Akibatnya, banyak anak sekolah atau orang dewasa yang terpeleset saat melintas. Beruntung, mereka terjatuh diatas saluran irigasi sehingga hanya mengalami luka lecet. Meski begitu anak-anak ini tetap memilih melewati jembatan ini sebagai jalur alternatif untuk mempersingkat jarak 8 km. (KF-Vey/ antaranews.com/ sangpencerah.com/ timlo.net/)