Sebuah bisnis akan tumbuh dengan baik bila bisnis tersebut dijalankan
dengan fokus. Tetapi, di kalangan bisnis, masih terjadi salah kaprah
dalam mengartikan pertumbuhan tersebut. Banyak yang menganggap bisnis
bertumbuh karena perusahaan tersebut mengerjakan banyak hal. Pertumbuhan
diartikan dengan pasar yang besar, segmen yang luas, lini produk yang
banyak, maupun mengelola banyak merek. Cara pandang akan pertumbuhan
tersebut layak dikaji ulang. Inilah yang disampaikan oleh Mohan Sawhney,
dalam Business Leader Forum bertajuk “Fewer, Bigger, Bolder” di
Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Guru New Wave Marketing dari Kellogg School of Management tersebut
meluruskan bahwa pada kenyataannya, pertumbuhan bisnis lebih terletak
pada proses menjadi lebih baik. Hal ini dicirikan dengan pasar yang
lebih kecil, produk yang lebih sedikit, memiliki keahlian yang lebih
mendalam, serta fokus pada positioning.
Mohan memberi analogi pembuatan anggur. Bila pohon anggur dibiarkan
bertumbuh besar tanpa dikelola hasilnya justru tidak baik. Bisa jadi
pohon itu tumbuh dengan daun-daun yang lebat, tetapi produksi buahnya
sedikit, tingkat kematangan anggurnya tidak sempurna, dan akhirnya
kualitas anggur yang dihasilkannya pun buruk. “Intinya, banyak aktivitas
itu tidak berbanding lurus dengan banyaknya hasil,” ujar Mohan.
Kompleksitas, lanjut Mohan, memang senantiasa melingkupi bisnis mana
pun. Namun, perusahaan tersebut harus bisa menjalankan apa yang disebut
fokus. Menurutnya, banyak perusahaan kehilangan fokus karena beberapa
hal, seperti tekanan investor untuk cepat bertumbuh besar, nafsu untuk
mengerjakan banyak hal, hambatan internal perusahaan, maupun merge dan
akuisisi.
Mengapa perusahaan perlu melakukan fokus? Mohan mengatakan lima
kekuatan dari fokus tersebut bagi perusahaan. Fokus akan memperkuat
diferensiasi perusahaan yang mana diferensiasi ini sangat penting karena
sebagai faktor pembeda perusahaan itu dengan perusahaan lainnya. Lalu,
fokus juga akan mendorong dan memperkuat keuntungan kompetitif
perusahaan. Fokus akan mendorong terciptanya operasional bisnis yang
lebih simpel dan tujuan perusahaan menjadi lebih jelas dan jernih.
“Selain itu, fokus juga akan memampukan perusahaan memiliki kecepatan
lebih dalam eksekusi bisnis yang dijalankan,” kata Mohan.
Dalam perusahaan, fokus juga harus diterapkan di setiap bagiannya.
Dalam proses manufacturing, misalnya, Mohan mengatakan perusahaan harus
fokus pada urusan pabrik. Demikian juga, fokus harus diterapkan di
bagian pengelolaan rantai pasokan, kanal distribusi dan penjualan,
pemasaran yang fokus pada merek, maupun bagian HRD yang fokus pada
kapabilitas SDM dan pembangunan kultur perusahaan.
(the-marketeers.com)