Farah Farce, seorang gadis berumur 16 tahun yang memulai bisnisnya dari nol besar. Remaja kelahiran 22 April 1995 ini memiliki nama asli Farah Kemala Qurratu'ani, berbisnis sejak duduk di bangku kelas 9 Sekolah Menengah Pertama. Hebatnya, ia melakukan semua bisnisnya sendiri yaitu bisnis impor produk- produk fashion dari berbagai negara di Asia. Dan hebatnya, ia mengerjakannya tanpa modal apapun.
Kisahnya berawal dari kesukaanya sepatu sneakers. Dia bahkan berburu
produk tersebut diberbagai negara. Dia menginginkan produk terbaik, dan
tentunya yang tidak bisa ditemukan di Indonesia. Ketika itu, dia
menginginkan sneaker pertamanya dari seorang teman yang menawari. Dia
menggunakan sistem pre- order melalui seorang teman yang baru dikenalnya
di sebuah bimbingan belajar.
Farah harus menunggu cukup lama, kesal dan geram membuatnya menanyakan
hal ini langsung. Bukannya sebuah solusi, dia hanya disuruh untuk
menghubungi penjualnya, dan dia ternyata juga tinggal di Jakarta. "Aku
kaget, aku pikir orangnya perantara langsung dari sana. Tapi ternyata
dia juga perantara disini," jelas Farah. Ia hanya mengembangkan
senyumnya ketika pesanannya tiba ditangannya. Dia senang karena sepatu
tersebut tidak ada di Indonesia.
Dari pengalaman itulah, ia memutuskan untuk menghubungi sang importir.
Dia menawarkan dirinya menjadi perantara, menjualnya langsung ke
pembeli. "Kenapa gak gue jualin juga disini," pikirnya kala itu. Dia
yakin meski kala itu statusnya sebagai pelajar SMP. Bekalnya hanyalah
satu yaitu pengalaman ketika SD, menjual produk secara online. Ketika
itu ia memajang foto- foto lalu menulis kata- kata khas anak muda. Dia
menjual produknya melalui Facebook.
Ia pun berhasil menjual sepatu- sepatu tersebut hingga kurang lebih 15 pasang hari itu juga.
Bisnis Dropship
Farah menawarkan sistem drop ship kepada sang importir. Dropship ialah sistem perdagangan dimana para pemilik barang hanya menerima pesanana, lalu mengirim produknya setelah pembayaran oleh parantara. Perantara akan mendapatkan pesanan dan menerima uang untuk disetorkan. Ini merupakan sistem yang lazim dijalankan oleh pebisnis online kini.
Dropship memberikan kemudahan bagi penjual online yang memiliki modal atau pun tidak. Mereka hanya akan menawarkan produk tersebut besar- besaran. Saat pesanan datang, mereka akan meminta pembeli untuk membayar dimuka. Ketika pesananan masuk dan uang telah diterima, para penjual online meminta si pemilik barang mengirimkan ke alamat pembeli. Pengemasan dan pengiriman hanya dilakukan oleh pemilik barang saja.
Berbeda sedikit dari biasanya, ia mengontrol kualitas barang sebelum dikirim ke alamat pembeli. "Gimanapun semua barang harus transit dulu di rumah aku dulu. Setelah aku cek barang ini bagus, baru aku kirim ke alamat pembeli. Kalau barangnya jelek, aku kembalikan kesana. Jadi prosesnya ke supplier di luar negeri, ke rumah aku, baru ke alamat pembeli. Aku engga mau jualan barang jelek sampe mengecewakan pelanggan," tegasnya.
Belajar bisnis
Tentunya bisnis miliknya punya resiko tinggi yaitu menyangkut kepercayaan. Ditambah, ia harus membayari pengiriman sendiri ke pembeli. Dia harus memastikan dulu agar produknya bagus atau dikirim kembali ke supplier. Farah juga harus memiliki kemampuan negosiasi tingkat tinggi. Ia tidak hanya pandai berbisnis tetapi juga pandai bergaul. Tak hanya di dunia nyata, ia pandai bergaul di dunia maya.
Ia ingin tau bagaimana orang sukses berusaha. Farah menggunakan akun Twitter nya (@farcee), iseng mencari tau timeline Twitter milik miliarder muda, Bong Chandra. Dari timeline Twitter Bong Chandra, ia pun berkenalan dengan pengusaha muda seperti Putu Putrayasa, Nyoman Sukadana, Joe Hartanto, dan Citra Hafiz melalui Twitter. Setelah mencoba berkenalan dengan mereka, ia diperkenalkan kepada Jaya Setiabudi, Director of Young Entrepreneur Academy melalui Citra Hafiz.
Perkenalan singkatnya dengan Jaya Setiabudi memberikan pengalaman tersendiri. Dia mampu membuatnya terpukau akan semangat berbisnisnya sejak kecil. Jaya Setiabudi, sang pengarang buku best seller "The Power of Kepepet", akhirnya mau menjadi mentornya. Farah pun semakin percaya diri dengan bisnisnya, dan bercita- cita berkuliah ke Eropa tanpa bantuan orang tua.
Kini, dia mengeluarkan merek sepatunya sendiri yaitu "Farce". Dia juga berjualan secara online di Farceee Online Shop yaitu toko online yang menjual barang- barang original dari luar negeri dan produknya sendiri. Ia telah memiliki pengalaman berdagang dengan pemasok asal China, Inggris, Singapura, Vietnam, dan terkahir Thailand.
Berkat kerja kerasnya pula, ia mendapatkan banyak tawaran seminar menjadi pembicara serta tampil di berbagai majalah. Terkakhir, dia pernah diberi kesempatan menjadi event organizer pesta sweet seventen.
sumber: kaskus.co.id, blogspot.com