Begitu pentingnya peran para wanita. Dalam setiap lini kehidupannya,
pasti membutuhkan ilmu syar’i. Hal ini pula yang dimengerti betul oleh
para wanita pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga mereka meminta waktu khusus pada beliau untuk mengkaji masalah-masalah agama.
Dari Abu Sa’id Al Khudriy radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan bahwa ada seorang wanita menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
seraya berkata, “Wahai Rasulullah, kaum laki-laki telah memborong
waktumu. Oleh karenanya peruntukkanlah untuk kami sebuah waktu khusus
yang engkau tetapkan sendiri. Pada waktu itu kami akan mendatangimu lalu
engkau ajarkan kepada kami ilmu yang telah Allah ajarkan kepadamu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Berkumpullah kalian pada hari ini dan ini di tempat ini.” Kaum wanita pun berkumpul, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mendatangi mereka dan mengajari mereka ilmu yang telah Allah ajarkan kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Semangat kaum wanita muslimah dalam mencari ilmu telah mencapai
puncaknya hingga mereka menuntut adanya majelis ilmu yang khusus
diperuntukkan untuk mengajari mereka. Padahal sebenarnya mereka telah
mendengarkan kajian Rasulullah di masjid serta nasihat-nasihat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Demikian juga keadaan para wanita Anshar pada masa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha
ia berkata, “Sebaik-baik wanita adalah wanita dari kaum Anshar. Rasa
malu tidak menghalangi diri mereka untuk mendalami ilmu agama.” (HR.
Muslim)
Maka dari itu, sebagai seorang muslimah hendaknya kita menteladani ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dalam menuntut ilmu.