Dari Iseng, Mahasiswa UGM Menangi Kontes Desain Poster Dunia


Berangkat dari hobi seni desain grafis, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) memenangi kontes desain poster Hari Standar Dunia, yang digelar International Standardization Organization (ISO), berpusat di Jenewa, Swiss. 
 
Adalah Damar Panji Wijaya, mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisipol UGM. Desain poster yang dibikin Damar ketika selesai tidur siang itu berhasil mengalahkan desain poster milik Khyati Trehan dari India, Muaiad Fraha dari Inggris, serta Daira Hernandez dan Diana Asprilla dari Kolombia.

Keempat orang ini dinyatakan sebagai pemenang runner up. Sebagai pemenang, Damar berhak menerima penghargaan berupa hadiah uang senilai CHF 1500 atau setara Rp 19 juta yang dikirim langsung ke rekening pribadinya.

Lantas desain poster seperti apa yang dibikin Damar hingga ia bisa juara?
Ternyata sebuah gambar dadu yang didominasi warna biru. Bedanya, dadu yang satu ini di tiap sisinya berisi angka enam.

Lalu apa pesan dari konsep poster dadu ini? "Saya ingin menggambarkan bahwa dadu itu menawarkan peluang dan kesempatan. Kenapa angka enam dan sama semuanya? Pentingnya kesetaraan mendapatkan peluang maksimal dalam kompetisi bisnis," kata anak bungsu dari dua bersaudara ini dikutip Dream.co.id dari laman UGM.ac.id.

Pada perlombaan ini, Damar tidak hanya mengirim satu naskah poster melainkan tiga poster untuk dilombakan.  Dua poster lainnya menggambarkan sebuah konsep podium para juara dan power game. Namun tim juri memilih konsep poster dadu yang akhirnya diputuskan sebagai pememang utama lewat voting yang dilakukan para dewan juri kepada 10 finalis.

Poster berkonsep dadu yang dibuat Damar tidak hanya sebatas ikut perlombaan semata, namun digunakan kantor perwakilan ISO di berbagai negara untuk merayakan World Standard Day yang jatuh pada 14 oktober lalu.

Damar bercerita, keikutsertaannya pada kontes poster tingkat internasional ini bermula setelah mendapatan informasi di internet, ada perlombaan poster tingkat internasional dalam rangka World Standard Day.

"Awalnya cuma iseng cari lomba-lomba bikin poster. Ada banyak lomba di seluruh dunia. Kebetulan dalam waktu dekat ada lomba poster di Swiss ini," kata Damar yang mengaku sudah dua kali ini mengikuti perlombaan poster.

Meski baru dua kali mengikuti lomba desain poster, Damar mengaku sebelumnya ia lebih sering mengikuti lomba desain iklan yang diadakan perusahaan iklan.
Beberapa kali lomba yang diikuti, desain iklan milik Damar belum pernah juara. Kendati begitu, konsep iklannya sering masuk sepuluh besar.

Kecintaanya pada seni desain grafis kata dammar, berangkat dari aktivitasnya sebagai tenaga penata letak sebuah buletin milik UKM mahasiswa.

Meski awalnya ia tidak paham dengan program komputer desain grafis, karena ditugaskan sebagai penata letak, mau tidak mau Damar harus belajar dan mengerti corelDRAW dan Photoshop yang berkaitan dengan dunia desain grafis. "Saya pun belajar secara otodidak," kenangnya.