Setiap tahun
ribuan calon mahasiswa mendaftarkan diri untuk melanjutkan studi ke
berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. Tahun ini,
pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana di PTN meliputi 3 macam
seleksi, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
melalui penelusuran prestasi akademik, Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SBMPTN) melalui ujian tertulis, serta Seleksi Mandiri
(SM) yang diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN.
Proses
pendaftaran SNMPTN yang melibatkan sekolah dilakukan melalui Pangkalan
Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Namun, tahun-tahun sebelumnya masih ada
sekolah yang tidak melengkapi PDSS. “Kalau sekolah saja tidak mengisi
PDSS sejak awal, maka tidak ada kesempatan bagi peserta didiknya untuk
bisa masuk ke PTN melalui SNMPTN. Karena itu, saya berharap pada tahun
ini tidak ada satu pun sekolah, baik SMA, MA, atau SMK di DIY yang tidak
mengisi PDSS,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY,
Drs. R. Kadarmanto Baskara Aji dalam Sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN 2016,
Rabu (20/1) di Grha Sabha Pramana UGM yang dihadiri kepala sekolah atau
perwakilan dari SMA, MA, dan SMK di DIY.
Sementara itu,
penyelenggaraan seleksi tahun ini terdapat beberapa perubahan yang
dilakukan, misalnya proporsi penerimaan mahasiswa melalui SNMPTN yang
menurun menjadi 40%, dan perubahan metode untuk ujian tertulis yang
tidak hanya menggunakan metode paper-based test, tapi juga dengan computer-based test (CBT). “Untuk pelaksanaan CBT akan ada requirement
dari panitia pusat yang harus dipenuhi. Tapi kalau ditanya apakah kita
siap, jelas siap,” ujar Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Dr. Agr.
Ir. Sri Peni Wastutiningsih.
Dalam
kesempatan itu, Peni sempat menyayangkan beredarnya informasi bahwa ada
orang-orang tertentu yang memberikan jaminan dirinya dapat membantu
seseorang untuk diterima di PTN yang diinginkan. Ia pun meluruskan hal
tersebut tidak benar. “Tidak ada yang bisa menjanjikan seseorang untuk
diterima di PTN,” jelasnya.
Untuk wilayah
DIY, terdapat 4 PTN yang akan menyelenggarakan SNMPTN dan SBMPTN, yaitu
UGM, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, serta Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta. Untuk UGM,
terdapat 66 program studi yang ditawarkan dengan total kuota sebanyak
6.622 mahasiswa. Dari jumlah ini, 2.649 di antaranya diterima melalui
SNMPTN, sedangkan SBMPTN dan SM masing-masing memiliki kuota untuk 1.987
mahasiswa baru. Sementara itu ketiga PTN lain, yaitu UNY, UIN, dan UPN
menerima masing-masing 5.055, 3.390, dan 2.650 mahasiswa baru.
Rangkaian
kegiatan SNMPTN tahun ini akan dimulai pada tanggal 18 Januari dengan
pengisian dan verifikasi PDSS hingga tanggal 20 Februari, sedangkan
pendaftaran akan berlangsung pada tanggal 29 Februari hingga 12 Maret
2016. Sementara itu, pendaftaran untuk SBMPTN baru akan dibuka pada 25
April 2016. (Humas UGM/Gloria)