Siapa pun bisa menjadi kaya. Jika tidak menggunakan “dengkul”
sendiri, “dengkul” orang lain juga boleh. Memanfaatkan “dengkul” orang
lain artinya mengeruk pengalaman sebesar-besarnya dari orang lain. Bisa
dari bos, lingkungan sekitar, atau mentor bisnis. Begitulah perkataan
pakar properti asal Yogyakarta Ridwan Raharja dalam acara “Ide Bisnis
Talk” yang digelar Majalah Idebisnis, beberapa waktu lalu.
Mengubah mindset, itulah kuncinya. Sebab menjadi kaya bukan soal
teori. “Pola pikir orang kaya juga harus tertanam dalam otak,” tegas
Ridwan.
Dalam sebuah proses usaha, kata Ridwan, beruntunglah orang yang
pernah ikut orang lain. Selain bisa menimba ilmu, ada hal-hal sepele
yang bisa dipelajari untuk melangsungkan usaha kelak. Ridwan sendiri
mengaku gara-gara tidak pernah bekerja untuk orang lain, dia beberapa
kali terkena tipu kliennya atau bahkan orang kepercayaannya.
Soal utang misalnya. Antara orang yang berpengalaman dengan yang
tidak, akan berbeda cara menghadapinya. Untuk membayar utang, orang kaya
tidak akan menyentuh hartanya. Dia memilih untuk meminjam kepada orang
lain. Prinsipnya, untuk kaya, harta tak boleh berkurang, tapi harus
bertambah, meski dengan utang.
Sumber: Majalah Intisari edisi Januari 2014 hal 123.