Game online punya banyak penggemar di Indonesia. Selain game asing,
banyak juga game lokal karya anak muda Indonesia yang sukses di
pasaran. Salah satu developer game lokal adalah Anton Soeharyo di
Jakarta. Mengusung nama perusahaan Touchten, Anton sukses memproduksi 20
game dengan 10 juta orang pengguna.
Di antara game buatannya adalah Shushi Chain, Ramen Chain, Infinite
Sky, Teka Teki Saku, Amazing Cupid, Train Legend, Fun Toilet Game.
Touchten berdiri tahun 2009. Anton sebenarnya iseng-iseng saja memulai
bisnisnya. Kebetulan ia juga hobi bermain game.
"Awalnya saya iseng menginvestasikan uang jajan dari orang tua saat
kuliah untuk buat game platform IOS iPhone," ujar sarjana hubungan
international lulusan dari universitas di Jepang ini.
Ia sengaja membuat game berbasis IOS iPhone karena ponsel pintar itu
baru banyak peminatnya di seluruh dunia. Lantaran iseng, awalnya hanya
membuat game di apps store. Lantaran tidak pernah mengenyam pendidikan
komputer, awalnya Anton berpikir mustahil bisa membuat game.
"Tapi setelah saya geluti dan seriusi, pekerjaan ini menjadi gampang
dan menyenangkan dengan memahami training dan tools-nya," ujarnya. Anton
mengaku, bangga menjadi developer gim. Sebab, banyak karya gimnya
disukai orang dan membuat mereka senang dengan permainan tersebut.
Untuk membesarkan usahanya, Anton juga melibatkan adik dan sepupunya.
Kebetulan saudaranya ini memiliki latar belakang pendidikan ilmu
komputer. Dengan bergabungnya mereka, kini Touchten semakin produktif
membuat game-game terbaru.
Menurut Anton, proses pembuatan sebuah game bisa menghabiskan waktu
sekitar tiga sampai dengan enam bulan. Proses awalnya dengan membentuk
sebuah tim yang bertugas melakukan game pitching day atau pengembangan
ide. Masing-masing anggota tim menyatukan ide tentang game yang akan
dibuat.
Inspirasinya bisa datang dari game yang sudah pernah dimainkan.
Namun tema, grafis, dan avatarnya diubah sesuai keinginan mereka.
Setelah menemukan ide, prosesnya dilanjutkan ke tim programer dan
grafis. "Kami memiliki dua orang programer dan dua orang grafis,"
jelansya.
Programer bertugas membuat prototipe game, sementara tim grafis
membuat konsep. Setelah itu game memasuki tahap pembuatan (develope).
Total biaya pembuatan satu game ini rata-rata tidak lebih dari US$
20.000. Nah, setelah game itu selesai dibuat, barulah Anton
memasarkannya di apps store IOS dan playstore Google.
Menurut Anton, tahapan tersulit dan dalam bisnis game online ini
adalah kegiatan marketingnya. Soalnya, kompetitor bisnis ini sangat
ketat. Setiap hari puluhan ribu game baru muncul. “Butuh usaha lebih
bagaimana developer game memasarkan supaya bisa menjadi nomor satu dan
bisa menonjol dibanding game lain," ujarnya.
Anton mengaku, bisa mengantongi omzet dari satu gim sebesar US$
10.000 per bulan. Ada pun total omzetnya sekitar US$ 200.000 atau lebih
dari Rp 2 miliar per bulan.
sumber : kontan.co.id/n