Ilmu pengetahuan melahirkan teknologi yang bisa kita nikmati sekarang
ini, dan semua itu lahir dari sebuah ide. Begitu pula dengan startup,
terlahir dari sebuah ide. Ide startup akan berjalan dengan baik, bila
bekerja dengan baik ketika mereka didasarkan pada kemampuan Anda untuk
mengakses dan mengontrol sarana yang diperlukan, untuk mendapatkan
traksi yang tepat waktu di pasar dan kemudian menghasilkan uang.
Perjalanan membangun sebuah startup tidak akan mudah, tetapi ketika
Anda dapat mengakses dan mengontrol sarana yang dibutuhkan dari
lingkungan, sumber daya, pengalaman, dan “Anda”, Anda akan memiliki
platform yang cocok untuk memulai ide startup dengan setidaknya kesempatan yang cukup untuk sukses.
Nah, untuk menguji bahwa ide Anda sesuai dengan sarana dan
lingkungan, tanyakan pertanyaan di bawah ini dan berikan jawaban dengan
respon yang beralasan:
1. Apakah saat ini pasarnya saat ini sedang subur? Kenapa sekarang adalah saat yang tepat untuk meluncurkan startup Anda?
2. Apakah ada perubahan signifikan yang terjadi di lingkungan sosial,
politik, ekonomi atau teknologi? Bagaimana cara saya menyelaraskan ide
tersebut?
3. Apakah pasar niche terkait ide saya ini sedang
berkembang? Informasi apa yang bisa meyakinkan bahwa pasar itu memang
benar-benar sedang berkembang?
4. Apakah saya sudah punya informasi spesifik mengenai pasar?
5. Apakah ada pola yang bisa meyakinkan saya bahwa ada pertumbuhan di
pasar yang cocok dengan ide saya ini? Bagaimana pola ini bisa saya
konversi menjadi permintaan konsumen?
Menyusul, pertanyaan di bawah ini untuk menguji apakah ide Anda ini sesuai dengan resource yang Anda miliki:
6. Apakah saya punya kelemahan besar dibanding kompetitor yang
bermain di pasar ini? (misalnya kurangnya akses ke pihak-pihak penting,
sumberdaya, dan lain-lain)
7. Sumberdaya apa yang saya miliki, yang unik dan berharga yang tidak
dimiliki atau bisa ditiru para kompetitor? (misalnya keuangan yang
kuat, informasi yang berharga, ide yang orisinil, orang-orang yang
hebat, dan lain-lain)
8. Apakah saya punya “sesuatu” yang langka dan unik yang bisa mengungguli para kompetitor?
Kemudian, jawablah pertanyaan di bawah ini untuk mengetahui apakah Anda punya cukup pengalaman dan pengetahuan untuk terjun:
9. Apakah saya punya cukup pengalaman dalam mengoperasikan atau
paling tidak bekerja di sebuah perusahaan? Berapa lama? Dalam kapasitas
apa? Apakah pengalaman-pengalaman itu akan berguna bagi saya mendirikan
perusahaan startup saya sendiri?
10. Apakah saya punya pengetahuan teknis di sektor yang akan digeluti
oleh startup saya ini, atau apakah saya berpartner dengan seseorang
yang punya pengetahuan teknis itu?
11. Apakah saya punya cukup pengalaman dan pengetahuan dalam
mendirikan sebuah perusahaan atau saya punya mentor yang akan
membimbing? Apa saya punya pengalaman gagal yang bisa saya pelajari
untuk membangun perusahaan baru kali ini? Apa yang saya ketahui mengenai
menyusun dan mengeksekusi model bisnis, proses pengembangan konsumen
dan manajemen perusahaan?
Setelah itu, cari tahu apakah ide ini cocok dengan “Anda”.
Setelah itu, cari tahu apakah ide ini cocok dengan “Anda”.
12. Apakah saya punya ‘passion’ terhadap ide ini serta apakah ide ini
akan memberi makna dan manfaat bagi para pengguna? Apa yang akan
menjadi motivasi saya saat situasi menjadi buruk dan sukses tidak
kunjung tiba?
13. Apakah pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakan untuk proyek ini
sesuai dengan kepribadian saya? Apakah saya siap bekerja keras dan
memberi komitmen penuh terhadap startup ini?
14. Apakah ide ini sesuai dengan tujuan hidup saya?
15. Apakah dengan meluncurkan startup ini sudah sesuai dengan rencana
hidup jangka panjang Anda (dalam hal tanggung jawab, kehidupan sosial
pribadi, waktu luang, dan lain-lain).
Jika Anda bisa menjawab kelima belas atau paling tidak mayoritas
pertanyaan itu dengan jawaban positif seperti “Ya”, “Tentu saja”,
berarti Anda berada dalam tahap siap mewujudkan ide ini menjadi sebuah
perusahaan startup. Tetapi jika mayoritas jawaban Anda bernada
pesimistis, ragu-ragu, tidak yakin, atau bahkan “Tidak, saya tidak punya
itu”, maka pikirkan kembali masak-masak dan timba ilmu, pengalaman,
serta persiapan lebih matang lagi.