Transaksi belanja online orang Indonesia akan capai Rp 50 triliun di 2015

 
 
Industri e-commerce di Indonesia kini sedang hangat-hangatnya. Banyak pelaku di ranah ini yang bermunculan untuk memanfaatkan potensi jumlah penduduk Indonesia yang banyak. Selain itu, awareness konsumen terhadap e-commerce juga terus meningkat dengan mulai mengadopsi kebiasaan berbelanja online. Baru-baru ini, perusahaan riset Brand & Marketing Institute (BMI) Research melakukan sebuah riset tentang pertumbuhan industri belanja online di negara ini. Menurut riset yang dilakukan di 10 kota dengan 1.213 responden berusia 18 hingga 45 tahun tersebut, industri belanja online di Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang semakin kuat di masa depan. BMI Research mencatat bahwa rata-rata pengeluaran belanja online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp 825.000 per orang. Tahun lalu saja, nilai transaksi belanja online orang Indonesia mencapai Rp 21 triliun. Angka ini diproyeksi akan meningkat signifikan di tahun 2015, yakni hingga mencapai Rp 50 triliun atau meningkat lebih dari dua kali lipat. 
 
 
 Proyeksi pertumbuhan dari BMI Research tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh Daniel Tumiwa, VP digital business untuk Garuda Indonesia dan ketua Indonesian Ecommerce Association (idEA), di konferensi Startup Asia Jakarta 2014 November lalu. Menurut Daniel, pada tahun 2020, kelas konsumtif masyarakat Indonesia akan meningkat ke angka 53 juta. Selain itu, pengguna internet Indonesia kini mencapai sekitar 76 juta pengguna, dan sejak tahun 2011, angka tersebut terus menanjak naik 20 persen setiap tahunnya. Dalam jangka waktu lima tahun ke depan, angka online shopper akan meningkat dari hanya tiga persen dari jumlah populasi menjadi 30 persen dari jumlah populasi.
 
 
 Sumber: Tribunnews
Industri e-commerce di Indonesia kini sedang hangat-hangatnya. Banyak pelaku di ranah ini yang bermunculan untuk memanfaatkan potensi jumlah penduduk Indonesia yang banyak. Selain itu, awareness konsumen terhadap e-commerce juga terus meningkat dengan mulai mengadopsi kebiasaan berbelanja online. Baru-baru ini, perusahaan riset Brand & Marketing Institute (BMI) Research melakukan sebuah riset tentang pertumbuhan industri belanja online di negara ini. Menurut riset yang dilakukan di 10 kota dengan 1.213 responden berusia 18 hingga 45 tahun tersebut, industri belanja online di Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang semakin kuat di masa depan. BMI Research mencatat bahwa rata-rata pengeluaran belanja online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp 825.000 per orang. Tahun lalu saja, nilai transaksi belanja online orang Indonesia mencapai Rp 21 triliun. Angka ini diproyeksi akan meningkat signifikan di tahun 2015, yakni hingga mencapai Rp 50 triliun atau meningkat lebih dari dua kali lipat. Baca juga: Tips memenangkan hati konsumen wanita di ranah e-commerce Proyeksi pertumbuhan dari BMI Research tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh Daniel Tumiwa, VP digital business untuk Garuda Indonesia dan ketua Indonesian Ecommerce Association (idEA), di konferensi Startup Asia Jakarta 2014 November lalu. Menurut Daniel, pada tahun 2020, kelas konsumtif masyarakat Indonesia akan meningkat ke angka 53 juta. Selain itu, pengguna internet Indonesia kini mencapai sekitar 76 juta pengguna, dan sejak tahun 2011, angka tersebut terus menanjak naik 20 persen setiap tahunnya. Dalam jangka waktu lima tahun ke depan, angka online shopper akan meningkat dari hanya tiga persen dari jumlah populasi menjadi 30 persen dari jumlah populasi. Sumber: Tribunnews

Baca juga: Transaksi belanja online orang Indonesia akan capai Rp 50 triliun di 2015 http://id.techinasia.com/transaksi-belanja-online-indonesia-2015/
Industri e-commerce di Indonesia kini sedang hangat-hangatnya. Banyak pelaku di ranah ini yang bermunculan untuk memanfaatkan potensi jumlah penduduk Indonesia yang banyak. Selain itu, awareness konsumen terhadap e-commerce juga terus meningkat dengan mulai mengadopsi kebiasaan berbelanja online. Baru-baru ini, perusahaan riset Brand & Marketing Institute (BMI) Research melakukan sebuah riset tentang pertumbuhan industri belanja online di negara ini. Menurut riset yang dilakukan di 10 kota dengan 1.213 responden berusia 18 hingga 45 tahun tersebut, industri belanja online di Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang semakin kuat di masa depan. BMI Research mencatat bahwa rata-rata pengeluaran belanja online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp 825.000 per orang. Tahun lalu saja, nilai transaksi belanja online orang Indonesia mencapai Rp 21 triliun. Angka ini diproyeksi akan meningkat signifikan di tahun 2015, yakni hingga mencapai Rp 50 triliun atau meningkat lebih dari dua kali lipat. Baca juga: Tips memenangkan hati konsumen wanita di ranah e-commerce Proyeksi pertumbuhan dari BMI Research tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh Daniel Tumiwa, VP digital business untuk Garuda Indonesia dan ketua Indonesian Ecommerce Association (idEA), di konferensi Startup Asia Jakarta 2014 November lalu. Menurut Daniel, pada tahun 2020, kelas konsumtif masyarakat Indonesia akan meningkat ke angka 53 juta. Selain itu, pengguna internet Indonesia kini mencapai sekitar 76 juta pengguna, dan sejak tahun 2011, angka tersebut terus menanjak naik 20 persen setiap tahunnya. Dalam jangka waktu lima tahun ke depan, angka online shopper akan meningkat dari hanya tiga persen dari jumlah populasi menjadi 30 persen dari jumlah populasi. Sumber: Tribunnews

Baca juga: Transaksi belanja online orang Indonesia akan capai Rp 50 triliun di 2015 http://id.techinasia.com/transaksi-belanja-online-indonesia-2015/