Mengungkapkan kegalauan di media sosial kini menjadi hal yang umum. Padahal, tindakan tersebut bisa membahayakan diri sendiri.
Hal ini pun diungkapkan Indra Noveldy, seorang konsultan pernikahan. Menurutnya, mereka yang kerap mengungkapkan kegalauannya di media sosial berpotensi untuk dipermainkan orang lain.
“Harus berhati-hati membuat posting-an, terutama wanita. Mereka yang selalu galau dan mem-posting perasannya di media sosial bisa berpotensi kena tipu. Jadi jangan terlalu mengumbar informasi yang pribadi,” ujarnya melalui sambungan telefon, belum lama ini.
Lebih lanjut, Indra mengatakan bahwa ada berbagai sebab mengapa seseorang dengan mudahnya mengungkapkan kegalauan di media sosial. Namun yang paling umum adalah soal percintaan. Jika demikian, maka hal ini pun lebih berbahaya.
“Bagi womanizer, wanita seperti itu akan mudah untuk didapatkan atau gampang ‘dimangsa’. Apalagi jika ia tidak bisa melihat dengan jernih lawan jenisnya,” imbuh Indra.
Karenanya, Indra menyarankan sebelum mengungkapkan sesuatu melaui media sosial, seharusnya dipikirkan lebih dulu. Sehingga, hal ini tidak akan menjadi umpan bagi orang lain untuk berbuat jahat.
“Kalau di media sosial, cukup pancarkan energi diri, tak usah menjadi orang lain. Yang ada kalau bohong, nanti pas bertemu dengan aslinya, malah jadi kecewa,” tutupnya. (okezone)
Hal ini pun diungkapkan Indra Noveldy, seorang konsultan pernikahan. Menurutnya, mereka yang kerap mengungkapkan kegalauannya di media sosial berpotensi untuk dipermainkan orang lain.
“Harus berhati-hati membuat posting-an, terutama wanita. Mereka yang selalu galau dan mem-posting perasannya di media sosial bisa berpotensi kena tipu. Jadi jangan terlalu mengumbar informasi yang pribadi,” ujarnya melalui sambungan telefon, belum lama ini.
Lebih lanjut, Indra mengatakan bahwa ada berbagai sebab mengapa seseorang dengan mudahnya mengungkapkan kegalauan di media sosial. Namun yang paling umum adalah soal percintaan. Jika demikian, maka hal ini pun lebih berbahaya.
“Bagi womanizer, wanita seperti itu akan mudah untuk didapatkan atau gampang ‘dimangsa’. Apalagi jika ia tidak bisa melihat dengan jernih lawan jenisnya,” imbuh Indra.
Karenanya, Indra menyarankan sebelum mengungkapkan sesuatu melaui media sosial, seharusnya dipikirkan lebih dulu. Sehingga, hal ini tidak akan menjadi umpan bagi orang lain untuk berbuat jahat.
“Kalau di media sosial, cukup pancarkan energi diri, tak usah menjadi orang lain. Yang ada kalau bohong, nanti pas bertemu dengan aslinya, malah jadi kecewa,” tutupnya. (okezone)