Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) adalah perguruan tinggi negeri tertua di Aceh. Berdiri pada tanggal 2 September 1961
dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
Nomor 11 tahun 1961, tanggal 21 Juli 1961. Pendirian Unsyiah dikukuhkan
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia, nomor 161 tahun 1962,
tanggal 24 April 1962 di Kopelma Darussalam, Banda Aceh. Unsyiah
berkedudukan di Ibukota Provinsi Aceh dengan kampus utama terletak di
Kota Pelajar Mahasiswa (Kopelma) Darussalam, Banda Aceh. Saat ini,
Unsyiah memiliki lebih dari 30.000 orang mahasiswa yang menuntut ilmu di
12 Fakultas dan Program Paska Sarjana.
Sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi, Unsyiah memiliki fungsi
yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
baik untuk kebutuhan lokal, nasional maupun regional. Sebagai
universitas Jantung Hati Rakyat Aceh yang mengutamakan mutu,
Unsyiah mengintegrasikan nilai-nilai universal, nasional, dan lokal
untuk melahirkan sumberdaya manusia yang memiliki keselarasan dalam
antara IPTEK dan IMTAQ. Keseimbangan diantara keduanya menjadi komponen
utama dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, berbudi
pekerti, menjunjung tinggi etika, estetika serta berakhlak mulia.
Diawali
dengan pembentukan Yayasan Dana Kesejahteraan Aceh (YDKA) pada tanggal
21 April 1958 yang dibentuk untuk mengadakan pembangunan dalam bidang
rohani dan jasmani guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi
masyarakat. YDKA menyusun program antara lain (a) Mendirikan
perkampungan pelajar/ mahasiswa di ibukota provinsi dan setiap kota
kabupaten dalam wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, (b) Mengusahakan
berdirinya satu Universitas untuk daerah Nanggroe Aceh Darussalam.
Selaras dengan ide tersebut, tanggal 29 Juni 1958, Penguasa Perang
Daerah Istimewa Aceh membentuk KOMISI PERENCANA DAN PENCIPTA KOTA
PELAJAR/MAHASISWA. Komisi yang dipandang sebagai saudara kandung YDKA
ini mempunyai tugas sebagai komisi pencipta, badan pemikir, dan
inspirasi bagi YDKA, sehingga komisi ini dipandang sebagai modal utama
pembangunan perkampungan pelajar/mahasiswa.