Politeknik APP Jakarta Cetak Tenaga Kerja Berkompetensi

foto mahasiswa Politeknik APP Jakarta

Jakarta -Demi meningkatkan dan mendorong Sumber Daya Manusia khususnya disektor industri yang sering mengeluhkan kurangnya tenaga kerja berkompetens. Kementerian Perindustrian dibawah Sekretaris Jenderal mewisuda lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan Kemenperin ( Politeknik APP Jakarta ) tahun 2015 di Gedung Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

“Akademi ini adalah sekolah Politeknik yang masuk ke dalam kelompok sekolah Vokasi berbasis industri kompetensi. Semua Akademi sekolah di Perindustrian diarahkan berbasis kompetensi dan untuk kurikulum juga akan diarahkan sesuai dengan kebutuan dunia usaha,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin Syarif Hidayat di Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Syarif menghimbau, setiap APP harus memiliki karakteristik dan spesialisasi sebagai icon daripada sekolah itu sendiri.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat memberikan ucapan selamat kepada salah seorang wisudawan Politeknik APP di Jakarta, Selasa (3/11/2015), (Foto: kemenperin.go.id)

“Misalnya APP di Jakarta, dikenal sebagai Akademi Pencetak tenaga kerja logistik. Nah ketika dunia usaha mencari tenaga kerja logistik kompeten, Perusahaan tidak perlu susah payah mencari tenaga kerja dari luar karena di sini sudah ada,” imbuhnya.

Syarif mengakui, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam membangun tenaga kerja berkompetensi yaitu dengan pendidikan berbasis Vokasi industri kompetensi, pelatihan industri berbasis kompetensi dibawah balai diklat dengan sistem 3 in 1, magang di perusahaan industri, dan sertifikasi kompetensi.

“Disini ada tiga jurusan yaitu logistik, pemasaran internasional, dan perdagangan internasional. Kita mendidik tenaga kerja ini untuk siap bekerja. Dari 419 yang diwisuda sudah 182 yang sudah bekerja kemduian kita buka D1 untuk bidang logistik, langsung disalurkan untuk asperindo,” ungkapnya.
Kita mendidik orang, tuturnya, agar dapat memenuhi kebutuhan di masyarakat, khususnya, industri di dalam negeri. Jika dapat memenuhi kebutuhan industri, pastinya tenaga kerja kita akan dapat bersaing.

“jadi berfikirnya buat apa perusahaan industri harus mencari jauh-jauh jika di dalam negeri disediakan sudah ada, makanya pelajar ini harus punya kompetensi tersebut,” katanya.
Walaupun demikian, lanjutnya, kurikulum APP ini akan dibuat secara khusus sehingga setiap Akademi memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing. Sehingga tidak hanya dapat disertifikasi di dalam negeri saja melainkan mancanegara.


“jika sudah mengikuti program yang kita dan lulus dengan baik. Pastinya, secara otomatis mereka dapat bersaing setelah lulus dan pada dasarnya kebutuhan tenaga kerja di sektor industri sekitar 600 ribu orang/tahun. Namun, belum dapat dipenuhi untuk sekolah di Indonesia karena adanya kesenjangan antara lulusan dan kebutuhan yang diperlukan,” pungkasnya. (ard)


Sumber : citraindonesia