Pada
tanggal 1 September 2003 Institut Pertanian Bogor (IPB) genap berusia
40 tahun. Sejarah perkembangan IPB dimulai dari tahapan embrional
(1941-1963), tahap pelahiran dan pertumbuhan (1963-1975), tahap
pendewasaan (1975-2000), tahap implementasi otonomi IPB (2000-2005) dan
menuju tahap IPB berbasis Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang akan
dimulai pada tahun 2006. Pada tahun 2007 secara embrional IPB diharapkan
siap manjadi universitas riset.
First break ground us function by Ir. Soekarno
|
Campus IPB Baranangsiang, Bogor
|
Graduation in the Past
|
Sejarah Kepemimpinan IPB dari masa ke masa adalah sebagai berikut :
1. Prof.Dr. Syarif Thayeb (Chairman of the Presidium of IPB 1963)
2. Prof.Dr.A.J. Darman (Chairman of the Presidium of IPB 1963)
3. Prof.Dr.Ir. Tb. Bachtiar Rifai (Rektor IPB 1964-1965)
4. Prof.Dr.Ir. Sajogyo (Rektor IPB 1965-1966)
5. Prof.Dr.j.h. Hutasoit (Chairman of the Presidium of IPB 1966)
6. Prof.Dr.Ir. Toyib Hadiwidjaja (Rektor IPB 1966-1971)
7. Prof,Dr.Ir. A.M. Satari (Rektor IPB 1971-1978)
8. Prof.Dr.Ir. Andi Hakim Nasution (Rektor IPB 1978-1987)
9. Prof.Dr.Ir. H. Sitanala Arsjad (Rektor IPB 1987-1996)
10. Prof.Dr.Ir. H. Soleh Solahuddin,M.Sc (Rektor IPB 1996-1998)
11. Prof.Dr.Ir. R.H.M. Aman Wirakartakusumah,M.Sc (Rektor IPB 1998-2002)
12. Prof.Dr.Ir. Ahmad Ansori Mattjik,M.Sc (Rektor IPB 2002-2007)
13. Prof.Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto, M.Sc. (Rektor IPB 2008-2012)
2. Prof.Dr.A.J. Darman (Chairman of the Presidium of IPB 1963)
3. Prof.Dr.Ir. Tb. Bachtiar Rifai (Rektor IPB 1964-1965)
4. Prof.Dr.Ir. Sajogyo (Rektor IPB 1965-1966)
5. Prof.Dr.j.h. Hutasoit (Chairman of the Presidium of IPB 1966)
6. Prof.Dr.Ir. Toyib Hadiwidjaja (Rektor IPB 1966-1971)
7. Prof,Dr.Ir. A.M. Satari (Rektor IPB 1971-1978)
8. Prof.Dr.Ir. Andi Hakim Nasution (Rektor IPB 1978-1987)
9. Prof.Dr.Ir. H. Sitanala Arsjad (Rektor IPB 1987-1996)
10. Prof.Dr.Ir. H. Soleh Solahuddin,M.Sc (Rektor IPB 1996-1998)
11. Prof.Dr.Ir. R.H.M. Aman Wirakartakusumah,M.Sc (Rektor IPB 1998-2002)
12. Prof.Dr.Ir. Ahmad Ansori Mattjik,M.Sc (Rektor IPB 2002-2007)
13. Prof.Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto, M.Sc. (Rektor IPB 2008-2012)
14. Prof.Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto, M.Sc. (Rektor IPB 2012-2017)
Rektor IPB
Tahap Embrional (1941-1963)
Tahap embrional perkembangan IPB diawali dengan adanya lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad ke-20 di Bogor. Sebelum perang dunia II lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School, Middelbare Bosbouw School dan Nederlandsch Indiche Veeartsen School.
Pada tahun 1940 , Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian di Bogor dengan nama Landbouw Hogeschool yang kemudian pada tanggal 31 Oktober 1941 dinamakan Landbowkundige Faculteit. Namun ditutup pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), sedangkan Nederlandsch Indische Veeartsenschool (sekolah Kedokteran Hewan) tetap berjalan. Hanya saja namanya diubah menjadi Bogor Zui Gakku (Sekolah Dokter Hewan Bogor). Sejalan dengan masa kemerdekaan tahun 1946, Kementerian Kemakmuran Republik Indonesia meningkatkan Sekolah Dokter Hewan di Bogor menjadi: Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan(PTKH).
Pada tahun 1947 Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian, Landbowkundige Faculteit dibuka kembali dengan nama Faculteit Voor Landbouw-Wetenschappen yang mempunyai jurusan Pertanian dan Kehutanan. Sedangkan PTKH pada tahun 1948 dijadikan Faculteit voor Dierge neeskunde di bawah Universiteit van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Indonesia.
Pada tahun 1950 Faculteit voor Landbouw-wetenschappen berubah nama menjadi Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dengan tiga jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Kehutanan serta pada tahun 1957 dibentuk jurusan Perikanan Darat. Adapun Faculteit voor Dieergeneeskunde berubah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Indonesia yang pada tahun 1960 berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan. Selanjutnya pada tahun 1962 menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan Universitas Indonesia.
Beberapa tonggak sejarah yang penting diketahui pada tahap embrional adalah: (1) penerapan sistem studi terbimbing yang menggantikan sistem studi bebas, (2) gagasan pembangunan kampus baru Fakultas Pertanian UI di Darmaga, dan (3) penerapan falsafah Tridharma Perguruan Tinggi yang semula berlaku di Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UI, oleh Prof.Dr.Ir. Toyib Hadiwidjaja. Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia memasuki tahun 1960, memberi peluang bagi IPB untuk menambah lahan kampus, sehingga selain Kampus Barangangsiang, Kampus Taman Kencana, Kampus Gunung Gede dan Kampus Cilibende, IPB juga memiliki Kampus Darmaga, Kebun Pasir Sarongge, Kebun Sukamantri dan Kebun Jonggol.