Karyawan Bus PO Haryanto di Wajibkan Selalu Mengutamakan Shalat 5 Waktu



Salah satu transportasi yang ramai dicari terutama bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah adalah bus. Bus dianggap murah dan juga cukup nyaman. Sayangnya jarang sekali ada bus yang memberikan kesempatan bagi para penumpang khususnya umat Islam untuk melaksanakan shalat 5 waktu. Padahal shalat merupakan ibadah yang wajib bagi seorang muslim. 

Kebanyakan bus-bus itu hanya berhenti di tempat-tempat tertentu seperti tempat peristirahatan, saat makan, saat pengisian bahan bakar, saat beristirahat sejenak atau di saat ada penumpang yang berkeinginan untuk buang hajat mendesak. Namun, ada yang berbeda dengan P.O. alias perusahaan otobus yang satu ini.



Perusahaan yang bernama PO Haryanto ini memberikan peraturan yang sangat ketat bagi para karyawannya untuk selalu memberikan kesempatan bagi para penumpangnya untuk melaksanakan shalat 5 waktu terutama shalat Shubuh. Jika melanggar 1 crew tidak akan mendapatkan gaji untuk 1 kali perjalanan PP. 

Berikut peraturan yang tertulis dalam banner perusahaan PO Haryanto:



PERHATIAN: Semua Crew Bus PO. Haryanto, wajib memberikan kesempatan penumpang dan melaksanakan shalat 5 waktu, terutama shalat Shubuh, bagi yang melanggar, 1 Crew tidak akan mendapatkan gaji untuk 1 PP.
TTD
H. Haryanto



 Nama PO Haryanto sendiri diambil dari nama pemilik perusahaan yaitu Bapak Haji Haryanto. Pria kelahiran Kudus yang juga mantan anggota TNI ini merupakan murid (alm.) KH Ahmad Basyir, ulama kharismatik Nahdlatul Ulama yang menjadi pengasuh Ponpes Darul Falah Jekulo Kudus Jawa Tengah. Kini, santri (alm.) KH Ahmad Basyir itu dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di bidang otobus yang merintis perusahaannya dari kecil.

Haji Haryanto menyadari bahwa keberhasilan usahanya tidak lepas dari campur tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Itulah sebabnya, PO Haryanto senantiasa memperhatikan dan memberikan kesempatan bagi para penumpangnya untuk melaksanakan ibadah shalat 5 waktu. 

Tidak hanya itu, ia pun mempunyai program untuk memberangkatan karyawannya menunaikan ibadah haji. Bagi karyawan yang taat dan tekun beribadah, Haji Haryanto tak segan-segan membagi tiket untuk berangkat ke tanah suci. Setidaknya setiap tahun sekitar 5 karyawan berangkat naik haji atas biaya Haji Haryanto. Selain itu, ia pun menyisihkan hasil usahanya untuk menyantuni anak yatim piatu yang dibinanya melalui Majlis Santutan Yatim Piatu.