Dubai Menjadi Kota Properti Paling Berkilau Di Dunia. Mereka Tak Lagi Bergantung Pada Sumur Minyak




Kalau Anda pernah ke Dubai, Uni Emirates Arab (UEA), dua dasawarsa lalu, pasti kesan yang dikenang adalah kota yang panas dan gersang, dengan hamparan pasir tandus memenuhi pemandangan. Tetapi jika hari ini pergi ke kota itu lagi, Anda bakal tersesat.  Kota yang membentang di sisi selatan Teluk Persia itu sudah berubah jadi metropolitan yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit.

Pembangunan kota Dubai memang mencengangkan. Konsultan real estate dunia, Jones Lang LaSalle (JLL) dalam laporan tahunan City Momentum Index (CMI) 2013, menyebut perkembangan Dubai paling mengejutkan. Dalam CMI, Dubai menjadi kuda hitam dan merangsek naik ke posisi tiga dibawah San Francisco (Amerika Serikat) dan London (Inggris). Sementara dua kota dari negeri China : Shanghai and Wuhan membuntutinya.

Sebelumnya, Dubai belum pernah masuk daftar 20 besar. Kini Dubai menjadi satu-satunya kota di Negara Islam yang masuk daftar. Indeks ini dinilai berdasar kota yang paling tumbuh dan paling hidup dari sisi perkantoran, hotel, dan tempat tinggal. Plus menjadi penghubung penting bagi perkembangan bisnis banyak negara lain di dunia.

Selain LaSalle, lembaga riset lain meyakini Dubai bakal jadi kota nomor wahid dalam dunia properti, tahun ini. Pertumbuhan jumlah dan harga properti pemukiman kelas premium mencapai tingkat tertinggi. Knight Frank, konsultan independen properti yang berbasis di London memperkirakan Dubai mencatat kenaikan harga 20 persen.

Banyak yang menebak kemakmuran Dubai didapat dengan mudah dari minyak bumi, layaknya kota lain di Timur Tengah. Kali ini mereka kecele. Sebelumnya, Dubai sangat bergantung pada sumur minyak yang memberikan kontribusi 80 persen PDB (Produk Domestik Bruto). Tetapi pemimpin Dubai, Mohamed bin Rashid Al Maktoum, yang panggilan kerennya "Sheik Mo", sadar bahwa rejeki minyak bakal segera berakhir.

Dubai mencoba berpaling ke sumur uang yang lain dimulai dua dasawarsa lalu. Saat itu total pendapatan kotor UEA hanya US$ 34 miliar (sekitar Rp 380 triliun). Sheikh Mo yang juga wakil presiden membentuk dewan pembangunan investasi Dubai. Dewan ini bertugas menggenjot reputasi Dubai sebagai kawasan bisnis internasional yang menarik bagi investasi.

Berhasil. Tahun lalu, pendapatan UEA meloncat lima kali lipat. Kota Dubai sendiri menyumbang hampir separuhnya atau sekitar Rp 950 triliun. Saat ini kontribusi minyak tinggal empat persen.



Kas Dubai dipompa dari perdagangan, properti kelas dunia, dan pelayanan keuangan. Dubai menyulap padang pasir menjadi hutan real estate yang berkilau. Kota ini sukses membangun 17 pencakar langit berkategori supertallyang tingginya diatas 300 meter. Bahkan gedung tertinggi dunia saat ini berada di Dubai. Burj Al-Khalifa menjulang 828 meter atau lebih dari enam kali tinggi Monas di Jakarta.
 
Perubahan itu bermula saat Perang Teluk, Dubai menyediakan kawasan Jabel Ali menjadi pangkalan militer sekutu. Daerah ini menjadi kawasan bebas perdagangan. Jabel Ali ternyata tumbuh pesat. Sukses zona bebas ini lalu diterapkan untuk kawasan lain. Munculah Dubai Internet City, Dubai Media City, dan Dubai Maritime City.

Dari wilayah itu investasi ikut merangkak naik. Utamanya bidang real estat, dan proyek-proyek mega konstruksi seperti The Palm Islands, The World Islands, dan Burj Dubai. Pembangunan sejumlah hotel baru dan permukiman ikut mendorong citra Dubai dalam bidang pariwisata.

Dubai ikut terpuruk saat dunia mengalami krisis ekonomi selama tiga tahun sejak 2006. Properti mengalami kejatuhan paling parah hingga tinggal separuhnya. Setelah krisis terlewati, Dubai mendapatkan momentumnya. Mesir sibuk dengan krisis politik dan ekonomi. Pertumpahan darah berlanjut di Siria, Bahrain juga mengalami ketidakstabilan, plus kekacauan di Lebanon.

Semua itu membuat para investor asing berpaling ke Uni Emirate Arab sebagai tempat paling aman untuk menempatkan uangnya. Dan Dubai lah kota yang paling siap. “Bagi para investor, Dubai layaknya surga yang paling aman,” kata Nicholas Bortman, kepala GPW Middle East Reasearch, dikutip Al Jazeera awal Maret 2014.

Turis berbondong masuk lewat bandara Internasional Dubai lebih dari 65 juta, tahun lalu. Mereka yakin tahun depan Bandara Dubai akan mengambil alih gelar Bandara Heathrow di London sebagai bandara tersibuk dunia. Menurut survey MasterCard, Dubai bakal mengalahkan New York dan Paris sebagai tujuan wisata.

Dan itu mereka sudah memualainya dengan agresif. Secara tahunan digelar Dubai International Film Festival. Festival ini menyedot selebriti dari sineas Arab dan internasional. Kota ini juga menjadi tempat pergelaran musik yang aktif. Musisi yang pernah manggung disana diantaranya Aerosmith, Santana, Elton John, Pink, Shakira, Celine Dion, hingga Phil Collins.

Plus, Dubai Desert Rock Festival kini menjadi agenda resmi rocker dunia dengan melibatkan artis heavy metal dan rock. Jadi kesan tandus, gersang, dan sepi tentang Dubai kini tinggal kenangan.


Sumber : dream.co.id