Yurike Ika Cahyo tak pernah menyangka impiannya ke luar negeri
gratis bisa menjadi kenyataan. Berkat penelitiannya mengenai kulit
singkong, mahasiswi Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) tersebut berkesempatan menjadi pembicara di gelaran tahunan
Olimpiade Karya Tulis Ilmiah (OKTI) di Prancis.
Pada acara besutan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Prancis itu, Yurike mengangkat penelitian berjudul “Adsorbtion Activity of Cassava Peel as Chromium Metal Bioabsorbent in Electroplating Waste”. Alasannya, saat ini banyak alat yang dilapisi logam kromium untuk menghindari korosi, seperti karat.
"Limbah yang dihasilkan dari proses pelapisan logam atau
elektroplating akan semakin meningkat. Karena itu, diperlukan metode
untuk menyerap limbah logam tersebut. Nah, kulit singkong dipilih karena
berguna untuk menyerap logam berat kromium ketika elektroplating,"
tuturnya, disitat dari laman ITS, Selasa (19/1/2015) di kutip dari Okezone.
Selama di Prancis, Yurike mengaku mendapat banyak pengalaman unik
yang sangat berkesan. Misalnya, saat di Paris, cewek yang akrab disapa
Ike itu kesulitan berkomunikasi lantaran tidak menguasai bahasa Prancis.
"Jadi komunikasinya cenderung lama karena menerjemahkan dari bahasa
Indonesia ke bahasa Prancis, atau dari bahasa Prancis ke bahasa
Indonesia," tuturnya.
Selain kendala bahasa, mahasiswi asal Probolinggo itu juga sempat
mendapat makan siang gratis dari orang Indonesia yang ada di Amsterdam.
Menurut dia, bertemu orang Indonesia di sana seperti bertemu dengan
saudara sendiri.
"Lumayan buat makan siang yang harganya 10 euro per porsi atau kurang lebih Rp180 ribu," ujarnya.
Pengalaman yang sangat berharga tersebut membuat Ike merasa sangat
beruntung lantaran harapannya menginjakkan kaki ke Eropa sempat pupus
akibat kesibukannya sebagai mahasiswa tingkat akhir. Bahkan, dia
kebingungan untuk mendapatkan uang akomodasi pulang pergi Surabaya-Paris
yang paling murah, pengurusan visa, hingga presentasi.
"Tapi, alhamdulillah atas izin Allah saya bisa berangkat," tutupnya. (ira)