Bicara tentang Daniel Mananta, tak terpisahkan dari merek dagang
DAMN! I Love Indonesia. Selain sebagai pemilik, Daniel selalu mengenakan
entah kaus, jaket, atau topi bertuliskan DAMN! I Love Indonesia.
Daniel memosisikan diri sejalan sebagai entertainer dan entrepreneur.
"Kalau bicara bisnis, sekarang saya mempunyai 10 toko. Dalam karier MC,
tahun lalu bisa menjadi MC dalam ajang Miss World dan tahun ini menjadi
juri," katanya bangga.
Merintis bisnis DAMN! I Love Indonesia 6 tahun lalu, ia percaya pada kekuatan usaha dan doa. "Percuma modal besar, kalau tidak dapat restu dari Tuhan," tegasnya. Pernah merasa terpuruk, ia bisa bangkit dan membesarkan bisnisnya didukung dua faktor. "Disiplin dan kerja keras," imbuh Daniel, yang tak menyangka bisnisnya kini begitu sukses.
Kesuksesan ini meliputi keberhasilannya menembus tembok birokrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Baru saja Daniel membuka 2 toko di Terminal 2F dan 2E, terminal domestik dan internasional yang terbilang padat dilalui penumpang.
Merintis bisnis DAMN! I Love Indonesia 6 tahun lalu, ia percaya pada kekuatan usaha dan doa. "Percuma modal besar, kalau tidak dapat restu dari Tuhan," tegasnya. Pernah merasa terpuruk, ia bisa bangkit dan membesarkan bisnisnya didukung dua faktor. "Disiplin dan kerja keras," imbuh Daniel, yang tak menyangka bisnisnya kini begitu sukses.
Kesuksesan ini meliputi keberhasilannya menembus tembok birokrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Baru saja Daniel membuka 2 toko di Terminal 2F dan 2E, terminal domestik dan internasional yang terbilang padat dilalui penumpang.
"Menjual barang di bandara itu susah sekali. Beruntung ada orang yang
akhirnya membantu saya," kata Daniel yang sejak 2010 mengincar lokasi
di bandara. Targetnya, wisatawan yang kembali ke tanah air mereka dengan
buah tangan baju yang berdesain menarik. "Orang pulang dari luar negeri
biasanya membawa barang yang keren. Menurut saya, DAMN! I Love
Indonesia itu keren dengan model dan desainnya, bukan hanya karena ada
tulisan Indonesia," papar Daniel.
Dalam bisnisnya ini, faktor uang yang melimpah bukan tolok ukur baginya. Ia hendak menularkan semangat nasionalisme kepada anak muda di Indonesia lewat membuka usaha yang tadinya "kecil-kecilan". "Saya ingin menjadi contoh yang baik untuk generasi muda. Waktu itu kalau menonton infotainment, banyak berita negatif tentang artis. Saya ingin memberikan sesuatu yang positif, dengan membuat brand ini," kata Daniel.
Dalam bisnisnya ini, faktor uang yang melimpah bukan tolok ukur baginya. Ia hendak menularkan semangat nasionalisme kepada anak muda di Indonesia lewat membuka usaha yang tadinya "kecil-kecilan". "Saya ingin menjadi contoh yang baik untuk generasi muda. Waktu itu kalau menonton infotainment, banyak berita negatif tentang artis. Saya ingin memberikan sesuatu yang positif, dengan membuat brand ini," kata Daniel.
Terlebih dulu menjadi MC, setiap honornya ia salurkan demi
perkembangan bisnisnya. "Kalau menguntungkan, langsung membuka toko
baru. Begitu terus siklusnya," katanya.
Tahun depan, ia menyiapkan kerja sama dengan dua brand internasional.
"Sedang disiapkan semuanya. Nanti akan saya kasih tahu lagi," jelasnya.
Daniel sudah pernah menjalin kerja sama dengan brand besar seperti
Nokia, Mercedez Benz, dan MTV. (as/img:tabloidbintang)
