Pemerintah Kota Yogyakarta mempertimbangkan moda transportasi kereta
gantung sebagai alternatif alat transportasi dalam mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor di kota ini.
“Namun, kebijakan tersebut tetap harus menyesuaikan dengan kondisi
topografi daerah, budaya, dan keterjangkauan besarnya biaya investasi
yang dibutuhkan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Hario
Yudo di UGM Yogyakarta, Selasa.
Pada lokakarya moda transportasi kereta gantung sebagai solusi
transportasi modern di perkotaan, ia mengatakan pada prinsipnya moda
tranportasi itu bisa mengurangi beban jalan raya.
Menurut dia, Kota Yogyakarta membutuhkan moda transportasi yang tidak
menggunakan jalan raya. Di Kota Yogyakarta tidak memungkinkan lagi
untuk menambah atau memperlebar badan jalan, sehingga transportasi yang
tidak menggunakan jalan raya bisa dijadikan pilihan.
“Saya kira moda transportasi kereta gantung itu altenatif yang perlu dipertimbangkan selain monorel,” katanya.
Meskipun demikian, kata dia, usulan perencanaan pembangunan moda
transportasi merupakan wewenang dari Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY).
Apalagi penggunaan moda transportasi kereta gantung tidak hanya
kepentingan Kota Yogyakarta, tetapi juga melibatkan kabupaten di DIY.
“Jadi, harus ada kerja sama antarpemerintah dan langkah koordinasi
alternatif segera ditemukan agar semua perencanaan bisa dieksekusi,”
katanya.
Dosen arsitektur UGM Bakti Setiawan mengatakan transportasi kereta
gantung memang cocok untuk digunakan di kota-kota besar di Indonesia.
Alat transportasi itu, kata dia, bisa mengurangi beban penggunaan jalan raya di kota besar.
“Semua itu tetap berdasarkan kebutuhan daerah dalam menyediakan transportasi yang nyaman bagi masyarakat,” katanya.
via sklalanews