KIAT MENGATASI PROBLEMATIKA KEHIDUPAN

Sesungguhnya dalam kehidupan setiap manusia itu tidak pernah lepas dari permasalahan atau problematika kehidupan. Adapun yang menjadi pemicu masalahnya bisa saja salah satu dari pihak keluarga, orang tua, mertua, guru, teman, tetangga, saudara, atasan, dan lain-lain. Berikut ini beberapa kiat sederhana mengatasi problematika kehidupan.

1. Berpikir realistis dan obyektif (sesuai kenyataan). Masalah kecil jangan didramatisir/dibesar-besarkan. Jangan melihat kucing seperti melihat harimau.

2. Selalu berpikir positif, jangan menanggapi suatu kejadian dengan pikiran atau perasaan negatif. Boleh jadi karena perasaan kita lagi kurang baik/nyaman atau istilahnya "bad mood", sehingga menyebabkan kita bereaksi negatif alias buruk sangka menyikapi suatu peristiwa. Padahal sejatinya peristiwa itu biasa-biasa saja, namun berubah menjadi dahsyat dan dianggap menyinggung perasaan kita akibat bad mood tadi. So, berpikir positiplah selalu, ambil indahnya, petik hikmahnya, nikmati hidup bahagia nan indah dengan berpikiran dan bermental positif serta husnu zhon(baik sangka).

3. Ingat teori garam, gelas dan telaga.
Suatu ketika, ada seorang murid yang datang menyampaikan keluh kesah kehidupannya kepada Maha gurunya. lalu sang guru menyuruhnya mengambil segelas air dan segenggam garam, lantas garam itu dicampurkan dalam segelas air dan diaduk lalu diminum. Sudah barang tentu rasanya sangat asin dan getir. Kemudian sang maha guru mengajaknya ke tepi telaga seraya membawa segenggam garam pula. Lalu garam itu ditaburkan ke dalam telaga dan diaduk. Setelah itu sang guru menyuruh muridnya meminum air telaga tersebut. Sudah pasti airnya tidak terasa asin karena melimpahnya air telaga.
Sejenak kemudian guru bijak itu menjelaskan bahwa segala masalah yang kita hadapi itu tidak ubahnya ibarat segenggam garam. Yang menentukan adalah suasana hati kita. Jika hati kita sesempit gelas, maka sekecil apa pun masalah kita, pasti akan terasa berat dan menyesakkan (yang diibaratkan dengan rasa asin dan getirnya air tadi). Tetapi jika hati kita seluas telaga, maka seberat dan sebanyak apapun masalah kita, tentu tidak ada artinya apa-apa, akan terasa ringan-rigan saja.

4. Ingat teori Stephen Covey yang mengajarkan mengatasi masalah seperti mengangkat secangkir air.
Dalam sebuah seminar, Stephen Covey bertanya kepada audiensnya seraya bertanya berapakah berat secangkir air yang diangkatnya? Lalu beragam jawaban didapat. Ada yang menjawab 100 gram, 75 gram, 80 gram dan seterusnya. Tapi sang ahli manajemen tingkat dunia itu menjawab, bukan masalah berat atau ringannya secangkir air yang diangkatnya, melainkan bagaimana kita mengatasi masalah yang ringan dengan cerdas. Sebab, bagaimana jika secangkir air itu diangkat begitu lama? Sudah barang tentu secangkir air itu akan terasa semakin berat karena pegal memegangnya, kendati yang diangkat itu awalnya terasa ringan.
Maka, cobalah kita meletakkannya untuk sementara, menunda dan bersikap santai beberapa saat, lalu meminum kembali air dalam cangkir tersebut. Lambat laun akan habis juga. Begitu pula jika suatu masalah ringan ditanggung, dipikirkan terus menerus, pastilah akan terasa berat. Tapi jika kita coba mengatasi masalah tersebut dengan santai tapi tetap serius dan fokus, diselesaikan secara bertahap, pasti akan tuntas juga.

5. Belajarlah dari falsafah air. Jika ia membentur atau dihambat oleh batu besar, maka ia akan mencari celah-celah lain untuk mencari jalan keluar guna melanjutkan perjalanannya.Begitu juga kita tatkala menghadapi hambatan besar, maka kita tidak boleh kehabisan akal, jangan berputus asa, carilah solusi demi solusi. Milikilah plan A, plan B, plan C, dan seterusnya, sehingga ketika cara pertama menemui kebuntuan, kita bisa coba dengan cara lainnya.

6. Sadarilah bahwa tidak ada masalah kita yang lebih berat dari cobaan/problematika para Nabi, para sahabat, tabi'in, tabi'it tabi'in.

7. Yakinlah bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Setiap kesulitan dikepung dengan banyak kemudahan (Q.S.al-Insyirah:5-6). So, bersyukurlah selalu.

8. Percayalah bahwa ALLAH itu tidak akan menimpakan suatu cobaan/ujian di luar batas kesanggupan hamba-Nya.(Q.S.al-Baqarah: 286)

9. Ingatlah lagu "buat apa susah 2x, susah itu tak ada gunanya". Bergembiralah selalu. Nikmati hidup ini. Jika ada masalah jangan dibikin susah. "Semua masalah pasti bisa diatur", begitu prinsip Adam Malik, salah satu Wakil Presiden RI.

10. Bersilaturrahmilah. Dengan begitu, kita bisa berbagi masalah dengan orang lain, sehingga masalah kita pasti ada jalan keluarnya.

11. Terakhir dan terpenting, jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolong kita (Q.S.al-Baqarah: 45). Kembalikanlah segala urusan kepada ALLAH (Q.S. Al-Hadid : 5).

ALLAH Ta'ala satu-satunya tempat yang paling tepat untuk curhat dan meminta pertolongan.


Penulis : Cep Herry Syarifuddin



Kategori Artikel : Tips