Setelah ada aplikasi Gojek, Ladyjack dan aplikasi layanan jasa
lainnya, kini akan segera hadir aplikasi berbasis android yang
memudahkan pencari jasa kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Aplikasi
tersebut adalah ‘TemuJasa’ yang dikembangkan oleh Hardian Prakasa
mahasiswa prodi Teknologi Informasi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi Fakultas Teknik. Inovasi aplikasi teknologi yang dibuat
mempertemukan pencari dan penyedia jasa kebutuhan rumah tangga
sehari-hari seperti cleaning service, servic AC, sedot WC, renovasi
hingga pijat tradisional.
Pengembangan aplikasi bermula dari fenomena yang umum terjadi di
masyarakat yang sering kali kesulitan mencari dan memperoleh jasa rumah
tangga sehari-hari. Melalui aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan
pencari jasa untuk memperoleh layanan yang diinginkan. Begitu pula untuk
penyedia jasa dapat membantu memperoleh klien dengan pasti.
Tidak seperti penawaran jasa yang dilakukan di kebanyakan situs
online dimana pengguna masih harus menghubungi satu per satu penyedia
jasa secara terpisah. Dengan aplikasi ini pengguna cukup mencari jasa
yang dimaksud dan dapat memilih berdasarkan rating, harga, dan lainnya.
“Lewat aplikasi yang tengah kita kembangkan ini, pencari jasa tidak
perlu lagi repot-repot menelpon satu demi satu penyedia jasa, tetapi
bisa langsung memperoleh berbagai layanan jasa dalam satu platform. Jadi
lebih efisien dan tidak merepotkan,” jelas Hardian, di
Kampus UGM.
Dalam pengembangan aplikasi ini Ardi, begitu biasa ia disapa, dibantu
oleh sang kakak yaitu Rheza Adipratama dari sisi pengembangan
bisnisnya. Rheza merupakan alumnus Teknik Industri UGM angkatan 2008.
Cara mengopreasikan aplikasi ini tergolong sederhana. Pengguna cukup
mengakses aplikasi TemuJasa yang langsung menampilkan beraneka layanan
jasa rumah tangga. Setelah memilih layanan yang diinginkan, pengguna
tinggal memilih berdasarkan rating, lokasi, harga, dan lainnya. Setelah
itu secara otomatis data tersebut akan masuk ke server ‘TemuJasa’.
“Bisa order waktu dan hari pemakaian layanan jasanya. Misal ingin
melakukan sedot WC hari Kamis, jam 3 sore. Maka penyedia jasa akan
datang di waktu yang telah ditentukan,” kata pria kelahiran Padang, 22
tahun silam ini.
Ardi menuturkan dirinya juga mengembangkan aplikasi ‘TemuJasa Pro’
bagi penyedia jasa yang sistemnya terintegrasi dengan aplikasi
‘TemuJasa’. Dengan begitu, setelah ada permintaan jasa yang masuk,
penyedia jasa dapat melihat spesifikasi kebutuhan pencari jasa.
“Jika penyedia jasa sanggup memberikan layanan maka akan muncul
notifikasi tanda persetujuan dalam halaman ‘TemuJasa’,” ujar Ardi yang
akan diwisuda bulan Februari 2016 mendatang.
Dalam aplikasi ini pengguna jasa dapat memberikan testimoni terhadap
penyedia jasa. Review hasil layanan jasa akan ditampilkan dalam halaman
aplikasi.
Ide inovasi ini telah dibawa dalam kompetisi Hackathon Indosat yang
digelar pada 10 Oktober 2015 lalu dan berhasil menjadi jawara
mengalahkan 120 peserta lainnya. Selain itu ide tersebut meloloskan Ardi
mengikuti program inkubasi ASEAN Start-Up Campus Lite di Kuala Lumpur
bulan November 2015. Aplikasi ini pun menghantarkan Ardi meraih juara 1
kategori aplikasi bagi Mahasiswa dan Umum Indosat Wireless Innovation
Contest ke-9 (IWIC) pada 15-17 Desember 2015 di Jakarta.
Purwarupa ‘TemuJasa’ ini baru dikembangkan untuk smartphone berbasis
android dan windows phone. Namun kedepan akan dikembangkan pula dalam
versi browser. Saat ini aplikasi ini menawarkan banyak jasa, akan tetapi
kedepan Ardi akan memfokuskan pengembangaan aplikasi pada jasa yang
lebih spesifik yang banyak dibutuhkan masyarakat.
Menurut rencana ‘TemuJasa’ akan dirilis pada awal tahun 2016 di wilayah Yogyakarta dalam tahap awal.
“Saat ini kita perkuat dari sisi teknis dan memperbaiki tampilan
serta memperkuat sisi bisnisnya dengan merekrut penyedia jasa,”
pungkasnya. (Humas UGM/Ika)
Sumber : ugm.ac.id