Jakarta - Menurut Online Shopping Outlook 2015 yang
dikeluarkan oleh BMI Research, dari 1.213 responden (18-45 tahun) dari
berbagai profesi di 10 kota besar Indonesia, sebanyak 59 persen mengenal
toko online melalui iklan di televisi dan pemberitaan di
media. Kemudian, terdapat 57 persen mengetahui dari teman dan keluarga,
sebanyak 56 persen dari situs dan sekitar 33 persen dari jejaring
sosial.
"Dari data tersebut terlihat, kredibilitas adalah poin penting untuk
membangun kepercayaan calon konsumen. Iklan di televisi dan pemberitaan
di media konvensional paling berpengaruh untuk menarik konsumen," ujar
Digital Director Manifesto, Matthew Y.B. Rompas, di Jakarta, Kamis
(22/1).
Dengan begitu, ia menyarankan bagi pelaku bisnis online shop,
sebaiknya pastikan segala informasi yang dibutuhkan konsumen mudah
dicari di media konvensional ataupun situs resmi lain. "Jangan sampai
saat konsumen mulai tertarik mereka justru sulit mencari informasi
ataupun referensi mengenai bisnis kita," sarannya.
Selain itu, Matthew juga mengatakan, informasi dari mulut ke mulut
juga menjadi salah satu poin penting untuk menarik konsumen.
"Perbanyaklah iklan di jejaring sosial ataupun situs lain. Hal itu bisa
membuka kemungkinan calon konsumen mendapat referensi setelah membaca
akun Twitter teman atau keluarganya," ungkap Matthew.
Walaupun, menurutnya, referensi bersifat per orangan bukan
pertimbangan utama, namun juga tidak bisa disepelekan melihat angka dari
hasil riset di atas.
Namun, bagaimanapun, Matthew mengingatkan untuk tidak berlebihan memunculkan iklan toko online
situs atau jejaring sosial. Bila terlalu sering muncul dan juga
berlebihan, malah akan membuat calon konsumen tidak berminat. "Jadi,
harus tetap diperhitungkan. Jangan sampai metode promosinya justru
merugikan," ungkap Matthew.