TEGUH WIBAWANTO Omzet Miliaran dari Produk Penjernihan Air




Berawal dari keprihatinannya melihat kondisi air tanah di beberapa wilayah di Jakarta yang berbau dan tidak layak minum, Teguh Wibawanto merintis usaha menjadi produsen alat penjernihan air atau water purified.

Lewat perusahaannya bernama PT Hydro Water Technology, Teguh memproduksi dua tipe alat penjernihan untuk keperluan sehari-hari seperti memasak, mandi, dan mencuci dan alat penjernihan untuk siap konsumsi minum.

Untuk alat yang bisa menjernihkan air sampai siap minum, perlu ada alat tambahan bernama media filter Profex. Ini adalah alat teknologi alat filter dari Jepang. Dengan alat tersebut, air yang keruh, berbau atau berkapur benar-benar disaring hingga partikel terkecil dan aman diminum.

Teguh mengaku produk Hydro sudah mendapat sertifikasi halal MUI dan sertifikasi manajemen mutu ISO 9001:2008. Produknya juga sudah mendapat lisensi aman digunakan dari Kementerian Kesehatan.

Selain untuk kebutuhan rumah tangga, produk buatannya juga digunakan oleh industri besar dan korporat. Harga jual mulai dari Rp 6 juta per unit untuk rumah tangga hingga Rp 14 juta per unit untuk industri.

Pria kelahiran Palembang 29 Januari 1974 ini mengatakan, sebagian besar kliennya berasal dari kalangan rumah tangga. Namun, untuk nilai penjualan lebih besar dikontribusi dari penjualan produk untuk kebutuhan industri.

Sebut saja beberapa pembeli dari korporat yang dia layani seperti RS Siloam, Unilever, Antam, Indocement, Agung Podomoro, dan Amway. "Untuk di lokasi industri besar misalnya, pernah pesanan hingga 1.000 unit," kata dia.

Lembaga-lembaga seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor juga pernah menjadi konsumennya untuk menjaga kualitas air di lingkungan kampus terjaga. Pria lulusan sarjana kimia di Universitas Indonesia (UI) ini memiliki tempat produksi di Sentul, Bogor dan berkantor pusat di kawasan Sudirman, Jakarta.

Kapasitas produksinya lebih dari 300 unit tiap bulan. Perusahaannya juga menawarkan jasa instalasi air. Dari situ, Teguh bisa mengantongi omzet lebih dari Rp 1 miliar tiap bulan. Agar pemasarannya makin luas, Teguh membuka tawaran keagenan di kota-kota besar lain.

Saat ini sudah ada 21 agen Hydro yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Padang, Batam, Purwokerto, Makassar, Balikpapan, hingga Manado dan Ambon. Produknya pun kini sudah memasuki toko ritel di Jakarta. "Penjualan di toko ritel masih di Jakarta dulu, berikutnya akan menyusul di kota-kota lain," kata dia.

Semua produk Hydro diproduksi di dalam negeri. Sejak awal merintis usaha ini pada tahun 1999, Teguh  yang mendesain dan menciptakan produk ini sendiri. Kini dia dibantu oleh tim peneliti dan pengembangan yang juga berasal dari lokal untuk mengembangkan produk.

Pada tahun ini perusahaannya berencana akan mengeluarkan produk green technology yang bisa mengubah air limbah menjadi air layak pakai.  Selain memimpin PT Hydro Water, sehari-hari Teguh juga menjadi pembicara terkait bisnis dan penjualan serta memberi pelatihan untuk dunia pengolahan air di berbagai tempat. 
 
 
Sumber : http://peluangusaha.kontan.co.id