Tingginya penggunaan semen dalam pembangunan berbagai insfrastruktur
di samping memberikan manfaat juga memberikan dampak negatif seperti
pemanasan global.
Dalam rangka menghindari hal tersebut maka salah satu hal yang dapat
dilakukan adalah menggunakan material yang ramah lingkungan. Selain
ramah lingkungan, kualitas material kontruksi yang diperlukan pun
diharapkan dapat mempercepat pembangunan itu sendiri.
Senin, 11 Januari 2016 bertempat di ruang Chevron Dekanat FTUI, Riana
Herlina Lumingkewas mempertahankan disertasinya yang berjudul,
“Development of Rheological and Mechanical Models of Coir Fiber
Reinforced Cementitious Composites (CFRCC)” di hadapan beberapa dewan
penguji yaitu Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA., Prof. Tavio, S.T., M.T.,
Ph.D., Prof. Dr. Yannick Mellinge., Assoc. Prof. Dr. Thibaut LECOMPTE
dari Universite de Bretagne Sud. France, Assoc. Prof. Dr. Arnaud PERROT
dari Universite de Bretagne Sud. France.
Disertasi Riana yang dipromotori oleh Prof. Dr. Ir. Irwan Katili, DEA
ini dilatarbelakangi oleh produksi semen yang semakin meningkat seiring
dengan pembangunan yang semakin pesat.
Riana memaparkan bahwa penelitian ini mengembangkan bahan serat baru
untuk dijadikan sebagai material konstruksi yaitu serat sabuk kelapa.
Formulasi material dengan semen dan bahan lokal ini dapat menjadi salah
satu alternatif pembangunan agar lingkungan yang ramah lingkungan dapat
tercipta.
Sumber : UI.ac.id
Penulis : Kelly Manthovani