PT KAI Persero menyatakan, rencana penyertaan modal negara (PMN)
senilai Rp2,75 triliun pada tahun ini dapat berkelanjutan sampai dengan
2018 dengan total mencapai Rp14,4 triliun.
Berdasarkan materi PMN KAI, tambahan modal tahun ini untuk penambahan
dan peremajaan armada sarana atau rolling stock jalur baru Trans
Sumatera (Pelembang-Rantau Parapat).
Adapun prosesnya, yakni pengadaan akan dilakukan pada kuartal III dan
IV tahun ini. Kemudian, pekerjaan dimulai kuartal IV hingga kuartal II
2018, sarana dan prasarana diperkirakan datang pada kuartal III 2016
hingga kuartal I 2018.
Sementara itu, pembayaran dilakukan dua tahap, yakni pada kuartal IV
2015 dan kuartal III 2016 hingga kuartal II 2018, sedangkan operasional
dilakukan pada kuartal III 2017 hingga kuartal IV 2018.
Pengadaan sarana Trans Sumatera yang dilakukan, antara lain angkutan
penumpang seperti penambahan tiga lokomotif senilai Rp7,260 miliar dan
32 kereta penumpang dengan kisaran harga Rp10,142 miliar.
Angkutan barang seperti penambahan 44 lokomotif sebesar Rp108,196
miliar dan 1.290 gerbong KKBW dengan nilai ditaksir Rp85 miliar.
Kemudian, pemeliharaan rel kereta api yang mencapai Rp14,073 miliar.
Menurut Direktur Utama KAI Eddy Sukmoro, prasarana di Trans Sumatera
dilakukan oleh Dirjen Kereta Api. Dengan PMN, penumpang dan barang yang
dapat diangkut sebanyak 1 juta per tahun dan 15,6 juta ton per tahun.
"Pemberian PMN tahun ini akan berdampak positif bagi peningkatan
sektor transportasi pelayanan publik dengan penyediaan rolling stock
jalur baru Trans Sumatera," ujar Eddy.
Ia beralasan pengajuan PMN karena perseroan mengalami keterbatasan
pendanaan menyusul kemampuan penarikan pinjaman baru tidak dapat
diwujudkan.
PMN senilai Rp14,4 triliun nantinya untuk peremajaan sarana di Jawa
dan Sumatera, jalur baru Trans Kalimantan, serta Trans Sumatera.